CPU Board
Adalah board induk berisi mikrokontroler utama
dan berfungsi sebagai pengontrol tunggal semua proses. Bagian-bagian
dari board CPU ini dinotasikan sesuai gambar berikut.
A : Konektor Power Input, terdapat 3 pin yakni:
pin positif (+), pin earth (E) dan pin common (-) / ground (G). Konektor
ini harus dihubungkan ke Board Power Management. Tegangan maksimum yang
diperbolehkan masuk ke pin ini adalah 24VDC.
B : Konektor Data Dashboard, adalah konektor
khusus untuk komunikasi data dengan Dashboard saja tidak dengan perangkat
lain. Konektor ini berupa konektor RJ45 sama persis dengan konektor
yang digunakan untuk ethernet namun difungsikan untuk keperluan lain
sehingga walaupun sama namun konektor ini tidak boleh disambungkan ke
HUB/SWITCH/MODEM internet karena akan merusak mereka.Panjang maksimum
dari kabel ini adalah satu meter dengan jenis kabel yang digunakan harus
kabel yang terlindungi oleh film konduktor.
C : Konektor RS-485, adalah konektor untuk
komunikasi dengan perangkat lain menggunakan protokol MODBUS RTU.
D : Konektor Data Power, adalah konektor yang
terhubung ke power management board untuk informasi pengendalian power.
Konektor ini sangat vital dalam pengendalian power sehingga konektor
ini harus terpasang dengan benar sebelum semua perangkat dijalankan.
E : Konektor Sensing Power, adalah konektor
yang terhubung ke power management board untuk informasi hasil sensing.
Konektor ini juga sangat vital dalam pengendalian power sehingga konektor
ini harus terpasang dengan benar sebelum semua perangkat dijalankan.
F : Konektor USB, dihubungkan ke PC/Laptop
untuk proses setting parameter.
G : Konektor Data Sensing A, adalah konektor
untuk sensing data smoke detector dan tombol HOLD yang berasal dari
board sensing. Konektor ini harus dihubungkan ke board sensing
H : Konektor Extend Power A, adalah konektor untuk menyediakan power
bagi board sensing. Konektor ini harus dihubungkan ke board sensing.
I : Konektor Output 1-8, adalah konektor “Released Output” jalur
bawah yakni jalur 1 hingga 8 yang di desain untuk dihubungkan dengan
solenoid pemadam kebakaran.
J : Konektor Output 9-16, adalah konektor “Released Output” jalur
atas yakni jalur 9 hingga 16 yang di desain untuk dihubungkan dengan
solenoid pemadam kebakaran.
K : Konektor Control Power, adalah konektor yang terhubung ke power
management board untuk pengendalian charging battery.
L : Konektor Dry Contact, adalah konektor yang terhubung ke perangkat
luar seperti sirine atau lampu sebagai indikasi dari global fire atau
trouble.
Wiring untuk output
Terdapat 16 jalur output dalam panel ini dengan 8 di sisi kanan
dan 8 sisanya ada di sebelah kiri. Setiap jalurnya terdapat pasangan
pin positif dan negatif. Output pada panel ini dirancang untuk disambungkan
dengan solenoid yang tidak lebih dari 1A. Akhir dari jalur ini harus
dipasangkan sebuat EOL diode dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar
berikut:
Gambar lebih jelas bisa dilihat pada gambar berikut
Sensing Board
Adalah board kedua yang berisi perangkat akuisisi untuk smoke detector
dan tombol hold. Bagian-bagian dari board sensing ini dinotasikan sesuai
gambar berikut.
A : Konektor Extend Power A, adalah konektor untuk menyediakan power
bagi board sensing. Konektor ini harus dihubungkan ke board CPU.
B : Konektor Data Sensing A, adalah konektor untuk sensing data
smoke detector dan tombol HOLD yang berasal dari board sensing. Konektor
ini harus dihubungkan ke board CPU
C : Konektor Data Sensing B, adalah konektor untuk sensing data
supervisory. Konektor ini harus dihubungkan ke board supervisory.
D : Konektor Extend Power B, adalah konektor untuk menyediakan power
bagi board supervisory. Konektor ini harus dihubungkan ke board supervisory.
E : Konektor Sensing Smoke Detector 1-16, adalah konektor untuk
16 jalur smoke detector atau Linear Heat Detector (LHD).
F : Konektor Hold/Abort, adalah konektor untuk 16 jalur tombol Hold.
Wiring untuk Sensing Smoke Detector/LHD
Terdapat 16 jalur sensing smoke detector dalam board ini dan 16
jalur ini semuanya berada pada di sisi kiri. Setiap jalurnya terdapat
pasangan pin positif dan negatif. Pin sensing ini dirancang untuk disambungkan
secara langsung dengan smoke detector atau disambungkan secara tidak
langsung melalui tambahan sebuah resistor, jika digunakan untuk sensing
LHD. Akhir dari jalur ini harus dipasangkan sebuat EOL resistor dengan
nilai 6k8?. Cara pemasangan smoke detector dapat dilihat melalui gambar
berikut:
Jika detector yang digunakan adalah LHD maka diperlukan sebuah resistor
tambahan Current Reduction (CR) dan EOL resistor tetap diperlukan. Cara
pemasangan LHD dapat dilihat melalui gambar berikut:
Manual call point umumnya dipasang di bagian paling akhir dan dilanjutkan
dengan EOL resistor seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Wiring untuk tombol Hold/Abort
Terdapat 16 jalur sensing tombol hold/abort dalam board ini dan
16 jalur ini semuanya berada pada di sisi kanan. Setiap jalurnya terdapat
pasangan pin positif dan negatif. Pin sensing ini dirancang untuk disambungkan
secara langsung dengan tombol. Akhir dari jalur ini harus dipasangkan
sebuat EOL resistor dengan nilai 6k8?. Cara pemasangan tombol hold dapat
dilihat melalui gambar berikut:
Gambar lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut
Untuk pemasangan smoke detector dan tombol hold
Supervisory Board
Adalah board ketiga yang berisi perangkat akuisisi untuk supervisory
signal. Bagianbagian dari board supervisory ini dinotasikan sesuai gambar
berikut.
A : Konektor Extend Power B, adalah konektor power bagi board supervisory.
Konektor ini harus dihubungkan ke board sensing board.
B : Konektor Data Sensing B, adalah konektor untuk sensing data
supervisory. Konektor ini harus dihubungkan ke board sensing.
Dashboard
Adalah board keempat yang merupakan media interaksi antara user
dan mesin. Board ini menampilkan status-status penting dari system melalui
LED dan OLED LCD. Bagianbagian dari dashboard ini dinotasikan sesuai
gambar berikut.
Power Management Board
Adalah board kelima yang berisi perangkat untuk mengatur pergantian
penggunaan listrik dari power supply dan dari baterai. Perangkat ini
juga mengatur pengisian baterai agar tidak kelebihan atau kekurangan
daya. Bagian-bagian dari board power management ini dinotasikan sesuai
gambar berikut.
Status pada dashboard
Smoke detector
Pada kondisi normal yang artinya tidak ada masalah kabel
putus atau short dan juga tidak terjadi kebakaran maka tidak ada
led yang menyala pada status sensor
Pada kondisi kabel putus maka led putus pada dashboard
akan menyala.
Begitupula saat kondisi kabel short maka led short pada
dashboard akan menyala.
Saat terjadi kebakaran maka smoke detektor akan ON sehingga led
FIRE pada dashboard akan menyala.
Begitupula saat kondisi kabel short maka led short pada
dashboard akan menyala.
Soleniod/Coil Output
Pada saat kondisi Normal
maka led putus pada status output coil di dashboard tidak menyala
Pada saat kondisi terdapat kabel putus pada jalur output
maka led putus pada status output coil di dashboard akan
menyala
Pada saat kondisi Normal dan Output pada kondisi sedang
menunggu ON maka maka led putus tidak menyala dan led delay akan
menyala
Pada saat kondisi Normal dan Output sudah ON. maka maka
led putus tidak menyala dan led ON/Off akan menyala
Pada saat kondisi Normal dan Output sudah ON. maka maka
led putus tidak menyala dan led ON/Off akan menyala
Supervisory input
Hold/Abort
Update Status
Pada saat kondisi kabel putus maka status FIRE tidak
akan pernah berubah. Apabila kabel putus sebelum terjadi FIRE maka
status akan tetap tidak mendeteksi FIRE
Berbeda jika status FIRE terjadi sebelum kabel putus,
status FIRE akan tetap dipertahankan walaupun setelah itu terjadi
kabel putus atau short.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah status FIRE setelah smoke
detektor benar-benar mendeteksi kebakaran adalah sekitar 2-3 detik.
Apabila status sensor mendeteksi kebakaran secara terus menerus
selama 3 detik maka status akan berubah. Namun jika sensor
mendeteksi kebkaran hanya sebentar kurang dari 2 detik maka sistem
akan menganggap ini sebagai gangguan (noise).
Instalasi
Bab ini memberikan penjelasan tentang pengkabelan (wiring), pemrograman
dan pengujian mutant V.2.1 pada proses instalasi. Pastikan kabel-kabel
antar board sudah tersambung dengan benar sesuai dengan gambar berikut
Berikut adalah tabel penyambungan kabel antar board:
| Notasi |
Konektor pada Board CPU |
Tujuan Sambungan
|
|
|
A
|
+24VCD |
PowerManagementBoard.CPU.+
|
|
| EARTH |
PowerManagementBoard.CPU.E
|
|
| - |
PowerManagementBoard.CPU.G
|
|
| B |
RJ45 |
DashBoard.RJ45
|
|
|
C
|
A |
SCADA/HMI.A |
|
| B |
SCADA/HMI.B |
|
| G |
SCADA/HMI.G |
|
|
D
|
G |
PowerManagementBoard.CPU.G
|
|
| C |
PowerManagementBoard.CPU.C
|
|
| M |
PowerManagementBoard.CPU.M
|
|
|
E
|
Bat+ |
|
|
| Bat- |
|
|
| F |
USB |
PC/LAPTOP.USB
|
|
| G |
2x8 |
SensingBoard.2x8
|
|
| H |
ScrewTerminal 6 Pin |
SensingBoard.ScrewTerminal 6 Pin
|
|
|
I & J
|
+ |
Eksternal Coil/Solenoid
|
|
| - |
Eksternal Coil/Solenoid
|
|
Pemrograman dan Pengoperasian
Pengaturan(setting) control panel dapat dilakukan oleh PC dengan
melalui kabel USB sebagai jalur komunikasi. Berikut adalah tampilan
program setting
Isi COMM dengan jalur serial yang sesuai kemudian tekan Baca
untuk mengambil setting dari panel menuju software dan tekan Tulis
untuk mengirim setting menuju panel.
MODBUS
Seluruh tampilan led pada dashboard dapat diakses melalui MODBUS
fungsi 1 dan 2. Alamat register modbus sesuai dengan tabel berikut
Address
as coil |
Address
as input |
Object |
Keterangan |
| 1-16 |
10001-10016 |
Test mode |
0 = normal, 1= test mode
|
| 17-32 |
10017-10032 |
Wiring tombol hold |
0 = normal, 1= kabel putus
|
| 33-48 |
10033-10048 |
Wiring Supervisory |
0 = normal, 1= kabel putus
|
| 49-64 |
10049-10064 |
Supervisory |
0 = off, 1= on |
| 65-80 |
10065-10080 |
Wiring Output |
0 = normal, 1= kabel putus
|
| 81-96 |
10081-10096 |
Output On/Off |
0 = off, 1= on |
| 97-112 |
10097-10112 |
Tunggu Output On |
0 = tidak, 1= menunggu
|
| 113-128 |
10113-10128 |
Sensor Putus |
0 = normal, 1= kabel putus
|
| 129-144 |
10129-10144 |
Sensor Short |
0 = normal, 1= kabel putus
|
| 145-160 |
10145-10145 |
Sensor Kebakaran |
0 = normal, 1= Kebakaran
|
| 161-168 |
10161-10161 |
Cross-Zona |
0 = Tidak, 1= crosszona
|
| 169 |
10169-10169 |
Global Fire |
0 = normal, 1= kebakaran
|
| 170 |
10170 |
Power |
0 = off, 1=on |
| 171 |
10171 |
Delay Output Status |
0 = normal, 1= delay
|
| 172 |
10172 |
Test Mode |
0 = normal, 1= mode test
|
| 173 |
10173 |
Kesalahan Power |
0 = normal, 1= kesalahan power
|
| 174 |
10174 |
Kesalahan Umum |
0 = normal, 1= kabel wiring
|
| 175 |
10175 |
Buzzer |
0 = diam, 1= bersuara
|
| 176 |
10176 |
Akses Admin |
0 = Lock, 1= Admin Akses
|
Perawatan dan Perbaikan
Apabila terdapat perbaikan atau penambahan fitur pada mikrokontroller didalam panel, maka update firmware dapat dilakukan melalui program STM32CubeProgrammer yang dapat di download di website STM32.
Firmware perbaikan akan di upload pada website ini.
Upgrade Firmware